Kamis 22 May 2014 17:20 WIB

APTRI Sarankan Bulog Beli Gula Petani Lokal

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Petani tebu  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Petani Gula Rakyat Indonesia (APTRI) menyatakan persediaan gula nasional cukup sepanjang tahun 2014. Total gula yang ada di Indonesia masih sekitar 1,2 juta ton. Untuk itu Bulog diminta tidak melakukan impor gula.

Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen mengatakan petani masih memiliki pasokan 400 ribu ton gula. Sedangkan pedagang dan pabrik gula memiliki persediaan 800 ribu ton. "Ini belum dihitung gula yang ada di ritel besar dan di rumah masing-masing petani yang minimal ada 10 ton per keluarga," kata dia Kamis (22/5).

Jika Bulog diperintahkan untuk mengisi gudang gula, maka sebaiknya beli saja gula petani. Apabila impor dimaksuddkan untuk buffer stock, maka Bulog tidak harus mencari produk dari luar negeri jika produsen domestik bisa mencukupi kebutuhan.

Pemerintah menurut Soemitro bisa membuat buffer stock jika dihadapkan pada kondisi tertentu. Misalnya saja, gula mengalami lonjakan  harga yang tinggi atau produksi kurang. "Sedangkan sekarang itu harga gula naik dari Rp 8100 jadi Rp 8200 saja," kata Soemitro.

APTRI melihat tidak ada alasan untuk Bulog melakukan impor gula, termasuk jika kualitas gula lokal yang dipertanyakan. Petani lokal menurut dia banyak yang bisa menghasilkan gula dengan mutu terbaik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement