REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mengajukan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB. Resolusi tersebut menyerukan langkah cepat untuk mengakhiri kekerasan dan pembentukan koridor kemanusiaan di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan negara-negara Barat meyakinkan Rusia situasi di Rusia akan membaik setelah Pemilihan Presiden 25 Mei, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
"Masyarakat meninggal setiap hari. Warga sipil makin menderita. Tentara, penerbangan militer dan senjata berat digunakan terhadap mereka," ujar Lavrov dalam konferensi pers, Senin (2/6).
Draf resolusi tersebut menyerukan penghentian kekerasan dan dimulainya negosiasi untuk gencatan senjata. Juga termasuk permintaan membentuk petugas kemanusiaan, tanpa penundaan, sehingga warga sipil bisa meninggalkan tempat pertempuran. Petugas kemanusiaan mendapatkan akses penuh.