REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi memastikan bintara pembina desa (Babinsa) akan tetap bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu calon presiden pada pemilu presiden 9 Juli 2014.
"Kami akan tetap menjaga netralitas sebagai prajurit TNI, dan tidak akan memihak kepada siapapun," katanya kepada Antara di Pamekasan, Jumat malam.
Dandim Mawardi mengemukakan hal ini, menanggapi tudingan sebagian kelompok yang menyatakan bahwa prajurit negara itu kini sudah dikerahkan oleh pimpinannya untuk mengarahkan masyarakat dalam mendukung calon presiden tertentu pada pemilu presiden 9 Juli 2014.
Mawardi mengatakan pihaknya telah menyampaikan instruksi kepada para koramil dan Babinsa tentang hal itu melalui berbagai kegiatan dan pertemuan.
"Kalaupun ada anggota TNI yang bertugas di lapangan saat pelaksanaan pemilu nanti, mereka sifatnya hanya membantu tugas-tugas pengamanan yang dilakukan oleh polisi," katanya.
Ia juga menambahkan jika ada masyarakat yang mengetahui ada oknum TNI yang terlibat dalam kegiatan politik, semisal mengajak atau mengarahkan warga untuk memilih calon presiden tententu, maka sebaiknya dilaporkan kepada Kodim atau Koramil terdekat.
Oknum yang terlibat dalam kegiatan politik praktik atau menjadi tim sukses dari salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden itu nantinya akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Tapi kami meminta laporan itu lengkap, disertai dengan bukti-bukti yang jelas pula, bukan hanya melapor yang ujung-ujungnya hanya fitnah semata," tukas Mawardi.
Kepada masyarakat, Dandim mengajak agar mereka bisa membantu petugas dan penyelenggara pemilu, menyukseskan pelaksanaan pilpres agar berlangsung dengan jujur, aman dan kondusif, tanpa adanya praktik kecurangan.
Menurut Dandim, pelaksanaan pemilu yang jujur, aman dan kondusif bukan semata-mata tugas aparat keamanan dan penyelenggara pemilu, tetapi juga karena dukungan dan peran aktif semua pihak, baik tokoh masyarakat maupun tokoh ulama.
"Kalau semua pihak sudah berkomitmen agar pemilu berlangsung dengan aman, maka kami yakin pemilu presiden ini akan sesuai dengan harapan," katanya menjelaskan.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti sebanyak dua pasangan calon presiden, yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.