REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Cawapres Jusuf Kalla (JK) menganjurkan agen penjual gas elpiji mempunyai timbangan untuk memastikan takaran gas di setiap tabung. Sebab, ia menemukan ada pengurangan isi hingga 3 ons per tabung saat mengunjungi pusat industri UKM di Malang, Jatim, Selasa (17/6).
JK mendapatkan keluhan dari warga sekitar terkait pemakaian gas. Sejumlah ibu-ibu yang mengerumuninya menjelaskan, waktu masak mereka yang seharusnya bisa optimal 6 jam, sekarang hanya 4-4,5 jam. Menurut mereka ada pengurangan takaran gas di tabung tersebut. "Kenapa berkurang? ada timbangan tidak?" Tanya JK kepada seorang penjual di agen gas yang dia kunjungi di Desa Sanan, Blimbing, Malang.
Penjual itu menggelengkan kepalanya, ia juga mengaku selama ini sering disalahkan warga karena takaran gas diduga berkurang. Padahal, ia tak tahu apa-apa karena bertugas hanya menerima barang dari distributor dan menjualnya ke warga.
JK mengatakan, ke depan para agen harus mempunyai timbangan sendiri, jangan sembarangan menerima gas elpiji yang takaran gasnya berkurang. Di depan ratusan warga yang menyaksikan, JK langsung mengambil telepon genggamnya dan mencoba menghubungi Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, namun tidak tersambung. "Coba bawa ke orang yang punya timbangan," ujar JK kepada salah seorang staffnya.
Ia pun langsung mendatangi koperasi kedelai, dan mencari timbangan di sana. Setelah diiukur, ternyata apa yang menjadi keluhan warga terbukti, tabung gas tersebut berkurang hingga 3 ons. Dia menambahkan, akan melakukan pengecekan terhadap pengurangan ini.