REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Rumah milik janda miskin di Desa Pacarejo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ambruk karena diterjang angin kencang, Selasa.
"Kejadiannya sekitar pukul 13.30 WIB, dan rumah tersebut adalah milik Siwuh (80)," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono.
Ia mengatakan pihaknya telah meninjau lokasi kejadian, dan memberikan bantuan logistik bahan makanan.
"Nantinya BPBD juga akan membantu bahan bangunan agar rumah segera dibangun lagi, sehingga bisa ditempati," kata Sutaryono.
Namun demikian, kata dia, bantuan yang diberikan sifatnya hanya stimulan, sehingga perlu swadaya masyarakat setempat.
Jumlah kerugian akibat bencana tersebut, menurut dia masih dihitung. Tetapi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Ia mengatakan pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. "Siwuh lolos dari maut karena beberapa detik sebelum rumahnya ambruk, ia berjalan tertatih-tatih keluar dari rumahnya," katanya.
Menurut Siwuh, sebelum kejadian, pada siang itu cuaca sangat cerah, bahkan panas sinar matahari sangat menyengat.
Saat dirinya akan beristirahat, tiba-tiba datang angin, padahal menurut dia tidak terlalu kencang.
Meski demikian, angin itu mampu menggoyahkan bangunan rumah yang memang sebagian kayunya sudah lapuk.
"Tiba-tiba rumah terasa bergoyang, dan terdengar suara kretek-kretek, saya berusaha keluar rumah. Ketika saya sudah berada di luar, rumah langsung ambruk," kata Siwuh.
Ia mengatakan barang miliknya tidak ada yang bisa diselamatkan. Perabot rumah tangga termasuk peralatan dapur, hancur akibat tertimpa bangunan rumah.
Satu-satunya barang milik korban yang bisa diselamatkan hanya almari pakaian. Almari ini masih nampak kokoh, meski tertimpa balok tiang rumah.
Melihat kondisi rumah Siwuh rata dengan tanah, dan puluhan warga langsung datang ke tempat kejadian untuk memberikan pertolongan dengan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.