REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Presiden Uzbekistan Islam Karimov Selasa menyatakan dukungan terhadap "Inisiatif Eurasia" dari Korea Selatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dagang dan ekonomi negara-negara kaya energi di kawasan Asia Tengah.
"Saya ingin menekankan bahwa tidak seperti sejumlah usulan lain...inisiatif ini akan membawa kebaikan bagi yang nyata bagi kami dan membuahkan hasil," kata Karimov dalam konferensi pers bersama dengan pemimpin Korea Selaran Park Geun-hye di ibu kota Uzbekistan, Tashkent.
Inisiatif Eurasia dari Korea Selatan mencakup pembangunan infrastruktur tambahan dan memperkuat hubungan dagang antara negara-negara Asia Tengah untuk menciptakan apa yang akan menjadi pasar tunggal besar yang dapat menyaingi Uni Eropa.
Pada awal bulan ini, Karimov secara terbuka mengkritik persatuan ekonomi baru yang dibangun oleh Rusia, Belarus, dan Kazakhstan dengan nama yang kurang lebih sama--"Eurasian Economic Union". Dia menyebut langkah tersebut sebagai hilangnya kemerdekaan bagi negara-negara pecahan Uni Soviet.
Dalam pertemuan di Tashkent, Karimov dan Park juga mendiskusikan cara untuk bekerja sama di sejumlah sektor baru seperti energi terbarukan, teknologi informasi dan komunikasi, serta industri tekstil, demikian sejumlah pejabat menyatakan.
Uzbekistan adalah negara yang membukan cadangan mineral besarnya--yang terdiri dari minyak dan gas, uraniaum dan batu-batu berharga--bagi kelompok bisnis asal Korea Selatan. Selain itu Uzbekistan juga membuka industri pembuatan mobil.
Lebih dari 180 ribu orang dengan etnis Korea tinggal di Uzbekistan.
Selain mengunjungi Uzbekistan, Park dijadwalkan akan melawat ke Kazakhstan dan Turkmenistan.