Ahad 29 Jun 2014 16:28 WIB

Kemenag Salurkan ZIS Bagi 414 Mustahik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Joko Sadewo
Zakat infaq sedekah Wakaf
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Zakat infaq sedekah Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Kantor Kementrian Agama Banjarnegara membagikan zakat, Infak dan sodaqoh (ZIS) kepada 414 mustahik dari seluruh wilayah kabupaten Banjarnegara. Bantuan diberikan secara simbolis olah Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo di aula Kantor Kementrian Agama Banjarnegara.

''Dari 414 mustahik, 17 orang di antaranya menerima zakat produktif. Dana tersebut nantinya akan dikembangkan oleh mustahik untuk usaha. Sedangkan 397 mustahik lainnya, menerima zakat konsumtif,'' kata Kasubag TU Kantor Kementrian Agama Banjarnegara, Sukarno, Sabtu (29/6).

Dia menambahkan, pada 2014 dari Januari hingga Juni, Kantor Kementrian Agama Banjarnegara  mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 333.404.328. Dari dana tersebut, Rp66.680.866 disetorkan ke Baznas, Rp16.670.216 untuk amil, dan sisanya Rp260.053.246 disalurkan pada para mustahik.

Kepala Kantor Kemenag Banjarnegara Farhani, kesadaran untuk menyalurkan ZIS di di jajaran karyawan keluarga besar Kantor Kementrian Agama Banjarnegara, memang sudah cukup tinggi. Seperti pada 2013, keluarga besar Kantor Kementrian Agama Banjarnegara  juga mampu mengumpulkan zakat, infaq dan sodaqoh sebesar Rp 652.109.081.

''Dengan dana ZIS tersebut, kita bisa membantu masyarakat yang kurang beruntung sekaligus memberi  dukungan bagi Pemkab Banjarnegara dalam rangka pengentasan kemiskinan di Banjarnegara,'' kata Farhani

Bupati Sutedjo  meminta kepada penerima zakat agar bisa memanfaatkan dana yang diberikan untuk kepentingan primer, dan tidak digunakan untuk kepentingan konsuntif lainnya, terutama dalam menghadapi bulan ramadhan.

Sedangkan bagi penerima zakat produktif, Bupati berharap agar dana yang di berikan digunakan untuk mengembangkan usaha . ''Jika dana yang kami berikan berkembang, BAZ akan mengupayakan penambahan modal dengan harapan mampu mengembangkan usaha dan bisa merekrut tenaga kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran,'' kata Sutedjo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement