REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selain ibadah puasa, membaca Alquran merupakan paket yang tidak dapat dilepaskan dari bulan Ramadhan.
Ustaz Djamal Suripno menjelaskan, Alquran menaungi nafsu manusia selama ia menjalankan ibadah puasa.
“Ibarat guide book, Alquran menjadi panduan manusia agar tetap berada di jalur yang benar,” jelas Djamal saat mengisi tausiah Ramadhan di masjid Jakarta Islamic Center, Selasa (1/7).
Salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun mengatakan, hidup tanpa Alquran menjadi pertanda hilangnya kesalehan seseorang, meskipun orang tersebut dipandang baik oleh masyarakat. Hidup tanpa Alquran juga menyamarkan orientasi kita antara hal yang baik dan buruk.
Ia menyatakan, ibadah puasa akan semakin sempurna jika didampingi dengan petunjuk Allah, Alquran. Selain menaungi nafs manusia, Alqur’an memudahkan kita mendapatkan hidayah dari Allah.
Djamal menerangkang, dari lima ayat Alquran pertama yang diturunkan (QS al-Alaq 1-5), terdapat lima kewajiban yang harus dilakukan umat Islam.
Kelima hal tersebut adalah iman kepada kalam Allah, membaca dan menghafal isi Alquran, mengkaji dan menafsirkan ayat-ayat-Nya, mengimplementasikan Alquran ke dalam kehidupan. Dan yang terakhir adalah mendakwahkannya kepada orang-orang yang belum memahami.