Warga Madinah Bersaing Sediakan Iftar

Red: Agung Sasongko

Rabu 09 Jul 2014 11:38 WIB

Masjid Nabawi Foto: Republika/Yogi Ardi Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID,  MADINAH -- Bagi warga Madinah, Ramadhan merupakan momentum introspeksi diri. Sebabnya, mereka membantu bersih-bersih masjid Nabawi dan menyiapkan iftar sebulan penuh.

"Saya telah mampu menyiapkan meja buka puasa di Masjidil Haram selama lebih dari 15 tahun. Aku membawa barang-barang makanan tradisional seperti tanggal, yoghurt, kopi dan roti. Semua Muslim melakukan upaya khusus untuk menyediakan buka puasa bagi orang-orang di Masjidil Haram yang dikenal untuk hadiah yang besar," kata  Abdulaziz Ali, seorang warga Madinah, Seperti dilansir arabnews.com, Rabu (9/7).

Ada persaingan yang ketat untuk memperoleh meja iiftar. Mereka harus merogoh kocek antara SR 2.500 dan SR 10.000.  Kurma, air, yoghurt dan kopi yang diperbolehkan di dalam Masjid Nabawi. "Namun di luar masjid, kita dapat memanfaatkan makanan apapun pilihannya termasuk ayam, daging, beras, buah-buahan dan banyak makanan lebih lezat disiapkan bagi mereka yang sedang berpuasa," kata dia.

Dia menjelaskan bahwa pada hari pertama Ramadhan, ia pergi ke Masjid Agung awal untuk memesan tempat nya untuk berbuka puasa, karena semua orang dalam mengejar makan Muslim puasa lainnya.

 "Saya telah mengikuti buka puasa di dalam Masjidil Haram selama lebih dari 9 tahun. Aku tahu pemegang setiap meja dan saya mengagumi kebiasaan murah hati mereka warisi dari orang tua mereka," kata Majed Bahlawan, warga Madinah lainnya.

Terpopuler