Sabtu 01 Mar 2025 17:25 WIB

Greenpeace Soroti Keuangan Syariah Bantu Dorong Aksi Iklim

“Apa yang kita butuhkan sekarang adalah perubahan sistem dan pergeseran sistem.”

Energi angin / Energi terbarukan (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Energi angin / Energi terbarukan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Greenpeace menyoroti peran prinsip agama bisa memaksimalkan dorongan pada aksi iklim. Keuangan syariah sejak awal didesain memegang prinsip perlindungan pada bumi, modelnya berkeadilan dan ramah lingkungan.

Keuangan syariah menonjol sebagai model yang memastikan struktur keuangan mendorong keadilan, kesejahteraan bersama, dan keadilan iklim. Keuangan syariah mengalihkan investasi dari bahan bakar fosil ke aksi iklim, sehingga dapat mempercepat transisi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkeadilan.

Baca Juga

Dalam SystemShift, podcast Greenpeace menampilkan Tariq Al-Olaimy, Penasihat Keuangan Syariah untuk Greenpeace MENA dan Anggota Dewan Penasihat untuk Dekade Restorasi Ekosistem PBB.

Keuangan syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip yang selaras dengan keberlanjutan dan keadilan iklim. Model ini mencegah investasi yang merugikan, mendorong praktik keuangan etis yang berbagi risiko, dan menekankan kebaikan sosial di atas keuntungan yang tidak terkendali.

“Ini tentang memenuhi potensi kita untuk menciptakan kondisi yang berkembang bagi seluruh kehidupan. Inilah yang diajarkan oleh semua agama,” kata Tariq.

Ini adalah peluang unik. Alih-alih mempertahankan model ekonomi ekstraktif dan eksploitatif yang membawa dunia ke krisis ini, keuangan syariah menawarkan alternatif yang dibangun atas dasar kerja sama, regenerasi, dan penghormatan terhadap batas-batas Bumi.

“Alam adalah tentang menghormati batas planet. Ini tentang batasan yang dioptimalkan untuk kemakmuran seluruh kehidupan. Dan ekonomi kita tidak bekerja seperti itu,” tambahnya.

Industri keuangan syariah global mengelola aset sekitar 4 triliun dolar AS, dan angka ini diproyeksikan tumbuh menjadi 6,7 triliun dolar AS pada tahun 2027. Jika lima persen dari aset ini dialihkan ke energi terbarukan dan efisiensi energi saja, maka dapat membuka sekitar 4 miliar dolar AS untuk pendanaan iklim pada tahun 2030.

photo
Keuangan berkelanjutan (sustainable finance) bagi bank syariah di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dari perspektif islam, pengintegrasian keuangan berkelanjutan dalam prinsip dan standar syariah. - (istimewa)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement