Kamis 10 Jul 2014 12:44 WIB

Indonesia Kecam Serangan Israel di Gaza

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Digempurnya Gaza oleh pasukan Israel beberapa hari ini memicu banyak kecaman, salah satunya dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa pun menyikapi perkembangan Gaza akhir-akhir ini.

"Indonesia mengecam aksi militer Israel di Gaza, suatu tindakan yang telah menimbulkan banyak korban sipil yang tidak berdosa di kalangan Palestina dan menciptakan hambatan baru bagi kondisi yang kondusif terhadap proses perdamaian Palestina-Israel," kata Marty dalam pernyataannya yang diterima oleh //Republika//.

Ia mengatakan aksi Israel harus ditentang karena telah melakukan tindakan penghukuman kolektif terhadap warga Palestina. "Tindakan Israel ini perlu ditentang. Aksi militer yang semakin menambah penderitaan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat akibat pengepungan Israel yang merupakan suatu //collective punishment// terhadap rakyat Palestina," jelasnya, Kamis (10/7).

Menurutnya, permasalahan utama di Palestina adalah pendudukan Palestina oleh Israel yang harus segera diakhiri melalui proses perundingan perdamaian. "Sehingga dapat tercapai visi dua negara yang hidup berdampingan (two states solution)," lanjut Marti.

Marty mengatakan menghadapi sikap Israel, Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional harus menekan Israel segera menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Indonesia pun akan bekerja sama dengan Palestina, sesama negara GNB, OKI dan negara-negara lainnya dalam mendorong kepedulian internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement