REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Angkatan udara Israel Rabu (9/7) malam menghantam lebih dari 300 sasaran Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan-serangan roket dari wilayah Palestina yang terkepung itu, kata seorang juru bicara militer Israel, Kamis (10/7). "Kami menujukan ke 322 sasaran di Gaza semalam, menjadikan 750 jumlah target Hamas yang dihantam oleh tentara sejak awal 'Operation Protective Edge'," kata Letnan Kolonel Peter Lerner kepada wartawan dalam konferensi telepon.
Menurut Lerner, diantara target yang dipukul adalah situs meluncurkan roket sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine al-Qassam, serta terowongan yang digunakan oleh kelompok dan pos-pos komando Hamas. Dia memperingatkan bahwa serangan darat masih sedang dipertimbangkan. "Lebih dari 20.000 cadangan telah direkrut, tetapi serangan darat akan menjadi pilihan terakhir jika kita menilai perlu," katanya.
Kabinet Israel telah resmi memanggil 40.000 tentara cadangan untuk operasi sejenis, yang tampak semakin mungkin akan konflik berlarut-larut, kata para pengulas. Pihak militer mengatakan, para pejuang Gaza telah menembakkan sekitar 300 roket ke Israel sejak negara Yahudi itu memulai 'Operasi Pelindung Ujung' untuk membasmi serangan roket.
Beberapa dari serangan roket mereka telah mendarat atau telah dicegat di dekat Yerusalem, Tel Aviv dan kota utara Hadera. Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 70 orang sejak operasi dimulai, termasuk setidaknya 11 perempuan dan 18 anak-anak, menurut laporan medis.