REPUBLIKA.CO.ID, SNOWTOWN -- Pusat Riset Kerja sama Domba (CRC) kembali mendapatkan kucuran anggaran baru untuk lima tahun mendatang dengan tiga fokus utama yang akan menjadi target masa depan riset mereka. Lembaga Pusat Kerja sama Riset Domba ini didirikan pada tahun 2007 dengan anggaran dana selama 7 tahun untuk membiayai riset bagi industri domba.
Pemerintah federal telah berkomitmen menyediakan anggaran sebesar $15 juta untuk tambahan riset selama lima tahun dengan tambahan kucuran dana dari industri ternak domba maupun sekelompok produsen.
Direktur Eksekutif CRC, James Rowe mengatakan ke depan industri peternakan domba akan sangat menarik. "Ini merupakan kesempatan untuk membangun landasan industri ternak domba yang kuat dan saya kira komponen lainnya akan sangat menarik mengingat sekarang ini sudah ada komitmen dari semua sektor yang terlibat dalam industri ini," katanya, baru-baru ini.
"Itulah jaringan dan kolaborasi yang kita belum lihat dalam industri pertenakan domba dan saya kira itu akan memastikan kita bisa meraih sukses bersama,” katanya.
Professor Rowe mengatakan berlanjutnya pendanaan ini akan memungkinkan mereka bergerak ke tiga arah. Termasuk menambahkan fokus kajian kepada manajeman hewan yang lebih proaktif. "Hal itu juga akan menempatkan kita pada situasi yang lebih bagus untuk memasukan nilai tambah pada daging, benang wol maupun persepsi secara keseluruhan dari industri tersebut." tambahnya.
"Hal kedua adalah kita bisa meningkatkan kualitas industri daging domba agar bisa memiliki pengelolaan yang lebih berkualitas, yakni dengan mencontoh apa yang dilakukan pada industri ternak sapi,”
“Yang ketiga adalah untuk mendorong kapitalisasi melalui perbaikan kekuatan produktifitas, melalui teknologi bibit unggul yang sudah berhasil kita lakukan selama 7 tahun terakhir,”
Andrew Michael, seorang produsen domba dari Snowtown, di Mid North Australia Selatan yang telah bekerja sama dengan peneliti sejak CRC dimulai mengatakan kemajuan genetik yang dibuat saat ini berarti akan tersedia lebih banyak domba berkualitas bagi para produsen."Dan itu akan memberikan kita keragaman bibit ternak," kata Michael.
"Sebagai produsen ternak bakalan kita benar-benar memiliki nilai-nilai moral untuk menggunakan alat genetik terbaik yang kita bisa sediakan, sehingga klien dagang kami akan diuntungkan.
"Saya melihat jika produsen bisa mendapat keuntungan genetik yang besar dalam produksi sapi bakalan kita, dan memaksimalkan hal-hal seperti kualitas makanan dan jumlah domba yang disapih.
"Itulah sumber pemasukan dolar bagi klien kami dan itulah alasan kita ada di bisnis ini,” katanya.