REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA - Enam orang Palestina, termasuk tiga anak kecil, tewas pada Jumat (18/7)pagi, beberapa jam setelah Israel mengumumkan telah memulai operasi darat ke Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, kata beberapa sumber medis.
Para pejabat Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza kepada Xinhua mengatakan, dua remaja bersaudara tewas oleh tembakan artileri Israel di Kota Beit Hanoun, bagian utara Jalur Gaza. Bayi yang berusia lima bulan juga meninggal dan ibunya cedera ketika satu pesawat Israel menghancurkan rumah mereka di Kota Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Menurut beberapa sumber, seorang pria juga tewas di daerah yang sama. Pada pagi hari yang sama, dua pria muda tewas akibat pemboman artileri di daerah perbatasan Jalur Gaza-Israel.
Pada 8 Juli, Israel memulai operasi udara besar-besaran, yang diberi nama Operation Protective Edge, guna menghentikan penembakan roket dari Jalur Gaza. Sejauh ini operasi itu telah menewaskan 246 orang Palestina dan melukai lebih dari 1.850 orang lagi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (17/7) memerintahkan operasi darat ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Keputusan Netanyahu tersebut diambil setelah upaya Mesir dan internasional untuk mencapai gencatan senjata gagal. Hamas memperingatkan Israel akan membayar harga mahal buat operasi daratnya di Jalur Gaza.