REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengapresiasi dukungan dari para pemimpin dunia yang menyatakan rasa simpatinya atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17di Ukraina timur pada Kamis.
Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan telah berbicara dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang menyerukan dilakukannya investigasi atas insiden ini. Najib juga menekankan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengizinkan tim investigasi internasional memasuki lokasi kejadian.
“Presiden Putin menyatakan akan menggunakan pengaruhnya untuk mengizinkan tim investigasi bekerja. Ia juga berharap Presiden Ukraina sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara,” kata Najib, dilansir dari Bernama.
Lanjutnya, Presiden AS Barack Obama juga sepakat agar tim penyelidikan internasional diizinkan memasuki lokasi kecelakaan dan tak satupun orang diperbolehkan mengganggu barang bukti, termasuk kotak hitam pesawat. Selain itu, Obama juga menawarkan bantuannya untuk membentuk tim penyelidikan internasional.
Najib mengatakan Dewan Keamanan PBB melalui presidennya, Eugene-Richard Gasana, juga menyerukan dilakukannya investigasi yang penuh dan independen berdasarkan hukum penerbangan sipil internasional.
“Dewan Keamanan juga mengingatkan pihak-pihak yang terlibat dalam tim penyelidikan untuk memasuki lokasi kejadian untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaaan,” tambahnya.
MH17 yang membawa 283 penumpang dan 15 awak pesawat diyakini telah jatuh ditembak oleh para pemberontak pendukung Rusia di Donetsk. Pesawat itu terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.