Pantura Macet, Jakarta- Solo Ditempuh 52 Jam

Rep: edy setiyoko/ Red: M Akbar

Senin 21 Jul 2014 13:37 WIB

 Kendaraan terjebak macet di Jalur Pantura Comal, Pemalang, Jateng, Jumat (18/7). (Antara/Oky Lukmansyah) Kendaraan terjebak macet di Jalur Pantura Comal, Pemalang, Jateng, Jumat (18/7). (Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Wonogiri, Edy Purwanto, mengungkapkan rusaknya jembatan Comal telah membuat antrean kemacetan sangat luar biasa di ruas jalan Pantai Utara (pantura) Jawa. Ia menyebut bus dari Jakarta macet hingga 37 jam lebih. 

''Bisa dibayangkan, hari biasa atau normal Jakarta-Wonogiri hanya perlu waktu 13-14 jam. Sekarang, 52 jam,'' kata pria yang juga menjadi pengusaha bus Sumba Putra Tirtomoyo, Wonogiri ini, Senin (21/7).

Organisasinya, kata Edy, saat ini mendesak pemerintah agar segera memperbaiki sarana dan prasana (sarpras) jalan jalur Pantura. Ini dilakukan untuk memperlancar arus lalu-lintas darat dalam menghadapi musim arus mudik lebaran.

Rusaknya Jembatan Comal Semarang, kata dia, menjadi bukti riil tersendatnya perjalan armada angkutan umum. ''Akibat rusaknya jembatan Comal Semarang, perjalanan bus malam atau AKAP jurusan Jakarta-Wonogiri pulang pergi tersendat. Pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) mendesak pemerintah, agar segera memperbaiki jalur Pantura menjelang lebaran ini,'' kata Edy.

Selain biaya tambahan untuk beli bahan bakar minyak (?BM) solar yang meningkat, kru juga butuh makan maupun rokok yang lebih besar ketimbang hari normal. Pengusaha bus berharap pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan maupun PU memperbaiki Pantura sebelum lebaran.

''Tapi, harapan kami seperti itu nampaknya sesuatu yang tidak mungkin, karena pihak pimpro yang kami hubungi tidak bisa menjelaskan kapan jembatan Comal itu kembali berfungsi normal,'' kata Edy.

Terpopuler