Rabu 30 Jul 2014 09:05 WIB

Korban Jiwa di Gaza Lampaui 1.200 Orang

Langit kota Gaza
Foto: AP
Langit kota Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA, WILAYAH PALESTINA -- Organisasi Pembebasan Palestina menyatakan siap untuk gencatan senjata Gaza dan Washington mengatakan, Israel Selasa (29/7) meminta bantuan untuk meredakan konflik 22 hari yang telah menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah tersebut.

Namun pemerintah Israel tetap diam terhadap masalah ini sambil terus melakukan pemboman, meningkatkan jumlah kematian setelah lebih dari tiga pekan meluncurkan serangan militer terhadap gerilyawan yang menembakkan roket.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta bantuan terbaru dari Amerika dalam mencoba untuk menengahi gencatan senjata.

"Tadi malam kami berbicara, dan perdana menteri berbicara kepada saya tentang gagasan dan kemungkinan satu gencatan senjata. Dia ajukan itu kepada saya, karena ia telah konsisten," kata Kerry.

Diplomat tertinggi AS itu menambahkan bahwa Netanyahu telah mengatakan ia "akan menyetujui gencatan senjata yang memungkinkan Israel untuk melindungi diri terhadap terowongan (pejuang Palestina) dan jelas tidak dirugikan oleh pengorbanan besar yang telah mereka buat sejauh ini."

Tidak ada komentar dari pemerintah Israel.

Sekjen PLO Yasser Abed Rabbo mengatakan setelah berkonsultasi dengan Hamas dan Jihad Islam, dua kelompok militan utama di Gaza, bahwa ada "keinginan untuk gencatan senjata dan gencatan senjata kemanusiaan selama 24 jam".

Satu delegasi gabungan yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas akan melakukan perjalanan ke Kairo untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement