Rabu 06 Aug 2014 20:17 WIB
Menelisik Gerakan Negara Islam ISIS

Negara Islam ISIS Tidak Lahir dari 'Rahim' Umat Islam

ISIS
Foto: Youtube
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub menegaskan bahwa Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak lahir dari 'rahim' umat Islam. "Kami tanya langsung kepada Duta Besar Irak untuk Indonesia, jawabannya ISIS adalah sekelompok orang yang berada di bawah Alqaeda," kata KH Ali dalam diskusi Selamatkan Indonesia dari ISIS yang digelar Koalisi Ormas Islam Indonesia (KOIIN) di Jakarta, Rabu (6/8).

Menurut dia, berdasarkan pengamatannya dari banyak pemberitaan, dan apabila berita-berita tersebut memang benar maka kesimpulannya kelompok ISIS tidak lahir dari "rahim" umat Islam. Cara-cara kekerasan yang digunakan kelompok radikal ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. "Jika berita-berita pembunuhan terhadap muslim dan nonmuslim yang dilakukan kelompok ISIS benar, berarti mereka bukan Islam," ujar dia.

Ia menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan muslim untuk membunuh karena perbedaan agama. "Mereka (kelompok ISIS) tidak lahir dari kelompok Sunni," tambah KH Ali.

Selain itu, ISIS menggunakan stempel Rasulullah untuk bendera mereka. Menurut dia, umat Islam tidak ada yang berani memakai stempel tersebut, tetapi kelompok ini justru menggunakannya. "Kami berterima kasih pada pemerintah yang telah mengeluarkan larangan untuk paham ISIS. ISIS harus dipatahkan karena dapat mengganggu kelangsungan NKRI," ujar KH Ali.

Ia juga mengimbau para ulama agar dapat membentengi umat untuk tidak ikut dalam kelompok ISIS. "Yang selalu menjadi incaran kelompok seperti ini adalah anak muda yang bersemangat tinggi tetapi memiliki pengetahuan agama yang masih rendah. Karena itu umat Islam jangan mudah terkecoh pada penampilan luar atau pertama saja, tapi tengok siapa yang ada di belakangnya," ujar KH Ali.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement