Rabu 13 Aug 2014 14:37 WIB

WHO Izinkan Penggunaan Obat Eksperimental Ebola

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Peneliti tengah bekerja keras mencari obat baru penyembuh Ebola.
Foto: VOA
Peneliti tengah bekerja keras mencari obat baru penyembuh Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan penggunaan obat yang belum selesai diuji coba untuk mengatasi Ebola. Pengumuman WHO tersebut dilakukan setelah perusahaan AS mengirim seluruh persediaan obat yang disebut ZMapp ke Afrika Barat.

"Dalam kondisi khusus wabah Ebola seperti ini, adalah hal yang etis memberikan intervensi yang belum terdaftar sebagai perawatan potensial atau pencegahan," ujar Asisten Direktur Jenderal WHO Marie-Paule Kieny usai bertemu dengan para ahli medis, dikutip dari //AFP//, Selasa (12/8).

Belum ada obat atau vaksin yang secara efektif mengobati Ebola. Perusahaan AS yang memproduksi ZMapp, Mapp Biopharmaceutical belum pernah menguji coba pada manusia. Pengujian hanya dilakukan kepada monyet.

ZMapp juga hanya tersedia dalam jumlah kecil. Perusahaan mengatakan telah mengirim semua dosis yang mereka miliki ke Afrika Barat secara gratis.

Kieny mengatakan WHO diberitahu tiga dosis ZMapp telah dikirim ke Liberia. Kieny menambahkan penggunaan obat eksperimental yang telah terbukti aman dan efektif pada monyet merupakan aset ampuh untuk memerangi Ebola.

Juru bicara kementerian kesehatan Sierra Leone Sidi Yahya Tunis mengatakan negaranya telah meminta secara resmi pengiriman vaksin tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengumumkan rencana global untuk mengatasi wabah mematikan tersebut. Dia meminta beberapa pemerintah tidak panik dan takut akan Ebola.

Wabah ini merupakan yang terburuk sejak pertama kali ditemukan 40 tahun lalu. Sejak awal tahun ini Ebola telah merenggut nyawa 1.013 orang.

sumber : afp
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement