REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Muna dengan Pulau Buton di sekitar perkampungan Baruta, Sulawesi Tenggara (Sultra), diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp1 triliun.
"Anggaran sebesar itu, sudah disetuji pemerintah pusat dalam hal ini Bappenas yang kemudian akan diturunkan ke Kementerian teknis pekerjaan umum dan Perhubungan," kata Kepala Biro Pembangunan Pemprov Sultra Illa Ladamay di Kendari, Sabtu.
Mantan Staf khusus gubernur itu, mengatakan persetujuan besaran anggaran pembangunan jembatan penghubung dua wilayah kepulauan itu, saat Gubernur Sultra Nur Alam ikut menghadiri acara pengresmian peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan tahap pertama Kereta Api Makassar-Pare-pare (12/8).
Ia mengatakan jembatan tersebut nantinya akan dibangun pada titik terdekat antara daratan Muna dan Buton, yakni di sekitar perkampungan Baruta.
Kementerian PU sejak dulu sangat merespon positif rencana pembangunan jembatan tersebut sehingga memerintahkan pemerintah Sultra secepatnya menyelesaikan desain jembatan.
Pembangunan jembatan yang diperkirakan sepanjang sekitar satu kilometer tersebut dimulai pada awal tahun 2015.
"Bukan persoalan berapa besar dana yang dibutuhkan pembangunan jembatan tersebut, tetapi yang terpenting bahwa bila kedua pulau itu berhubungan maka akan menguntungkan bagi masyarakat Sultra secara umum dan khususnya Pulau Muna dan Pulau Buton yang terpisah selama ini," ujarnya
Dengan demikian, bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Muna dengan Pulau Buton akan semakin memperlancar lalu lintas transportasi bolak balik masyarakat yang mendiami kedua pulau terbesar yang ada pada gugusan kepulauan di Sulawesi Tenggara.
Di Pulau Muna terdapat beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Muna, sebagian masuk wilayah Kabupaten Buton yang kini sudah mekar menjadi Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Muna Barat.
Sedangkan di Pulau Buton terdapat Kabupaten Buton, Kota Baubau, Kabupaten Buton Utara dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Muna.