REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan untuk menyerang "target-target teror" di Jalur Gaza. Perintah ini dikeluarkan usai setelah roket-roket Palestina mendarat di negara Yahudi itu Selasa, waktu setempat.
"Menanggapi pelanggaran formula gencatan senjata oleh Hamas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon memerintahkan untuk melanjutkan serangan terhadap sasaran-sasaran teror di Jalur Gaza," kata salah seorang sumber seperti dilansir RIA Novosti, Rabu (20/8).
Israel dan Gaza setuju untuk memperpanjang gencatan senjata dengan 24 jam lagi pada Senin malam dalam upaya menegosiasikan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata itu akan berakhir pada pukul 01.00 Rabu waktu Moskow (09.00 GMT Selasa).
Pada 8 Juli, Israel melancarkan serangan terhadap gerakan Hamas sebagai tanggapan atas serangan roket kelompok-kelompok gerilyawan. Pada 17 Juli, Israel beralih ke serangan darat untuk menghancurkan jaringan-jaringan terowongan Hamas di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.
Sekitar 1.900 orang telah tewas di Gaza sejak awal Israel menggelar Operasi Pelindung Ujung, terutama warga sipil. Selama ini, Israel telah kehilangan 64 tentara, dengan tiga warga sipil lainnya tewas di negara Yahudi itu.