REPUBLIKA.CO.ID,
Sebagai pengusaha muda, Maman berharap usahanya tersebut bisa terus berkembang dan bisa menjadi ikon baru oleh-oleh dari Cianjur.
"Selama ini orang tahu kalau tauco adalah oleh-oleh khas Cianjur, tapi lewat nasi liwet instan ini saya berharap menjadi ciri khas baru untuk oleh-oleh Cianjur," katanya.
Ketika ditanyakan kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan usahanya tersebut, Maman menuturkan berkurangnya lahan pertanian yang memproduksi beras pandan wangi asli Cianjur adalah salah satu kendala yang dihadapinya.
Selama ini, menurut dia, di Kabupaten Cianjur mempunyai tujuh kecamatan yang menjadi pusat produksi beras pandan wangi.
Sekarang berkurang jadi lima wilayah saja, seperti Cilatu, Cibeber dan Warung Kondang.
Maman khawatir kalau semakin berkurang beras Pandan Wangi Cianjur akan langka. Ia menambahkan, omzet bisnis nasi liwet instannya yang memiliki empat jenis rasa ini mencapai kisaran Rp 20 juta per bulan.
Saat ini, Maman dan pendiri Nasi Liwet Instan Siap Santap Pandanwangi lainnya yakni Mario Riza sedang mengikuti Pameran Produk Unggulan Binaan TPL dan Wirausaha Baru III di Plasa Pameran Industri Jakarta, sejak Selasa (19/8) lalu.