REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ukraina Jumat menuding Moskow melakukan invasi setelah Rusia secara sepihak mengirim bagian pertama dari konvoi bantuannya ke kawasan bagian timur Ukraina dan memperingatkan akan ada serangan-serangan atas truk-truk tersebut.
Moskow menyebut penangguhan selama sepekan untuk mengizinkan konvoi itu melintasi perbatasan suatu "kekejaman" karena itu iring-iringan truk tersebut diperintahkan masuk ke wilayah yang dikuasai pemberontak kendati para pejabat Palang Merah menolak memberikan dan mengawal karena alasan keamanan.
"Ini merupakan invasi langsung," kata Kepala Dinas Keamanan Ukraina Valentyn Nalyvaychenko sebagaimana dikutip beberapa kantor berita.
Ukraina mengatakan tanggung jawab bagi keselamatan truk-truk itu berada di Moskow, setelah Rusia memperingatkan "terhadap tiap usaha mengganggu misi kemanusiaan."
"Tanggung jawab bagi kemungkinan konsekuensi provokasi terhadap konvoi kemanusiaan sepenuhnya terletak pada mereka yang siap untuk terus mengorbankan nyawa manusia demi ambisi dan rencana-rencana geopolitik mereka," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam satu pernyataan.
Rusia telah melakukan tawar-menawar dengan Ukraina atas konvoi itu di tengah-tengah ketakutan di Kiev dan Barat bahwa truk-truk tersebut dapat digunakan untuk mendukung pemberontakan pro Rusia dan memberikan suatu dalih bagi Rusia untuk mengirim pasukan.
Rusia menyatakan pihaknya hanya ingin memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi warga di kawasan yang telah berminggu-minggu tanpa air dan listrik.
Moskow mengatakan setuju jika para pejabat Palang Merah menyertai konvoi itu tetapi organisasi tersebut menyatakan tak mendukung operasi itu karena pertempuran sengit yang melanda kawasan tersebut tempat truk-truk bergerak ke sana.