REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari lima ribu lokasi selama perang di Jalur Gaza. Serangan itu mengakibatkan 2.145 warga Palestina tewas, dan 11 ribu lainnya terluka.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan, serangan terhadap sekitar 5.058 lokasi itu bertujuan menghalau roket yang ditembakkan pejuang Gaza.
Israel juga mengumumkan bahwa faksi Palestina, Hamas, telah melepaskan sedikitnya 4.382 tembakan ke Israel sejak 7 Juli. Namun sistem pertahanan Dome anti-rudal berhasil menggagalkan 692 roket selama periode yang sama.
Seperti diketahui, sebuah proposal gencatan senjata yang ditengahi Mesir telah tercapai. Gencatan senjata yang berlaku Selasa (26/8) lalu, mengakhiri 51 hari serangan tanpa henti Israel di Jalur Gaza.
Kesepakatan gencatan juga menyerukan untuk membuka semua penyeberangan perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. Ini akan menandakan akhir dari tujuh tahun blokade Israel di wilayah pesisir. Kesepakatan juga menyerukan perluasan zona bagi nelayan Palestina.
Berdasarkan perjanjian tersebut, negosiator Palestina dan Israel akan kembali mengadakan perundingan untuk membahas tuntutan Palestina lainnya. Termasuk pembebasan tahanan dan pembentukan pelabuhan Gaza.
Jalur Gaza selama ini merupakan rumah bagi 1,8 juta warga Palestina. Sejak 2007, wilayah tersebut lumpuh akibat blokade Israel. Blokade menghancurkan perekonomian lokal dan mengacaukan mata pencaharian penduduk.