Kamis 04 Sep 2014 13:50 WIB

Ketika AC Milan Jadi AC Mi-Loan

AC Milan's Keisuke Honda (C) celebrates with his team mates after scoring against Lazio's during their Italian Serie A soccer match at the San Siro stadium in Milan August 31, 2014.
Foto: REUTERS/ Stefano Rellandini
AC Milan's Keisuke Honda (C) celebrates with his team mates after scoring against Lazio's during their Italian Serie A soccer match at the San Siro stadium in Milan August 31, 2014.

Oleh: Tri Hardi Putra

Reporter Bola Republika Online

Pada era 80 an hingga awal milenium baru, AC Milan dikenal sebagai salah satu klub terbesar di dunia dengan kumpulan pemain bintang berharga selangit. Banyaknya raihan gelar bergengsi yang didapat para punggawa I Rossoneri berhasil menghiasi koleksi piala di Stadion San Siro.

Namun, saat ini julukan tersebut sepertinya kian memudar dengan dilepasnya sejumlah pemain bintang ke klub lain. Andrey Shevchenko, Ricardo Kaka, Thiago Silva hingga Zlatan Ibrahimovic adalah nama-nama yang dilepas dengan harga yang fantastis. Ironisnya, hengkangnya para pemain mahal tersebut ternyata tidak diimbangi dengan pembelian yang sepadan.

Manajemen Milan lebih memilih mengumpulkan sejumlah pemain 'gratisan' berstatus bebas transfer atau meminjam pemain yang tidak mendapatkan tempat utama di klubnya dengan opsi pembelian permanen di akhir musim. Karena banyak diisi pemain pinjaman, nama AC Milan pun diplesetkan AC Mi-Loan (pinjam).

Akibatnya, selepas menjuarai Scudetto empat musim lalu, Milan mulai menampakkan gejala keterpurukan. Hengkangnya pemain kunci yang tidak diimbangi masuknya pemain berkualitas menjadi pangkal masalah di musim berikutnya. Ditambah lagi kepergian gelandang kaya pengalaman Andrea Pirlo ke klub rival Juventus.

Namun, kebijakan transfer 'pelit' Milan mulai menunjukkan hasil yang efektif pada musim ini. Kejelian manajemen melihat pemain berkualitas berstatus free agent ternyata turut memberi andil dalam mendongkrak performa tim

Dimulai pada pertengahan bursa transfer Januari lalu, Milan mendapatkan Adil Rami, Keisuke Honda, Michael Essien dan Adel Taarabt secara cuma-cuma. Meskipun hanya membawa Milan menempati posisi kedelapan di klasemen akhir, performa keempat pemain gratisan ini cukup baik untuk memperbaiki permainan tim

Kebijakan meminjam dan mendapat pemain gratisan terus berlanjut hingga bursa transfer musim panas ini. Uniknya, dengan tambahan Fernando Torres yang didapatkan Milan, tim besutan Filippo Inzaghi ini ternyata dapat menurunkan starting eleven yang semuanya berisi pemain pinjaman dan gratisan

Di mulai dari pos penjaga gawang, terdapat nama Diego Lopez yang direkrut dari Real Madrid. Lopez didatangkan dengan cuma-cuma karena di Santiago Bernabeu terjadi surplus penjaga gawang menyusul bergabungnya Keylor Navas bersama El Real. Milan dikabarkan hanya akan membayar bonus pada Madrid sesuai jumlah penampilan Lopez di Serie A.

Lini belakang diisi kuartet Philippe Mexes yang dibuang AS Roma, Alex dari Paris Saint-Germain, pemain pinjaman dari Udinese Pablo Armero dan Cristian Zacardo yang datang sebagai bagian dari pertukaran dengan Parma untuk merekrut Djamel Mesbah.

Untuk barisan gelandang, Sulley Muntari menjadi pilihan setelah kontraknya habis bersama Inter Milan. Hal yang sama juga berlaku untuk Riccardo Montolivo yang enggan memperpanjang kontraknya di Fiorentina. Sementara Michael Essien didatangkan dengan gratis dari Chelsea. Ketiganya menjadi pilar utama di lini tengah Milan saat ini.

Di bagian depan, Torres yang baru bergabung dari Chelsea akan bahu membahu bersama Jeremy Menez yang datang dari PSG dan bintang CSKA Moscow asal Jepang Keisuke Honda yang kontraknya telah habis.

Meskipun sering kali mendapat ejekan dari berbagai pihak sebagai tim yang berisikan pemain gratisan, kebijakan transfer Milan ini patut dipuji mengingat saat ini UEFA memberlakukan peraturan Financial Fair Play kepada klub-klub Eropa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement