REPUBLIKA.CO.ID, Komentar kepala agensi yahudi, Natan Sharansky, muncul ke permukaan. Komentarnya semakin memperkuat gerakan antisemit yang belakangan semakin muncul, karena serangan Israel ke Gaza yang menewaskan ribuan orang.
Sharansky pada pekan lalu mengingatkan, “Kita (masyarakat Yahudi) melihat awal kehancuran sejarah Yahudi di Eropa.” Hal itu dikatakannya secara tertulis dalam terbitan.
Dia bergabung dalam perkumpulan sejumlah tokoh Eropa, seperti Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius. Mereka mengingatkan semakin maraknya gerakan antisemitisme di beberapa wilayah semenjak dimulainya operasi militer Israel pada Juli lalu.
Kantor Berita Haaretz menyatakan di Inggris sendiri, antisemitisme berkembang lebih dari dua kali lipat. Daily Mail memberitakan, lebih dari 100 kegiatan dan aktifitas tercatat sejak dimulainya operasi militer di Gaza.
Operasi militer ini dinilai terbesar kedua semenjak semenjak operasi pilar pertahanan Israel pada 2008 lalu.
Kantor berita Newsweek mengangkat persoalan antisemitisme di Eropa yang menggarisbawahi kebangkitan partai politik ‘kanan’ yang berhubungan dengan semakin berkembangnya gerakan antisemitisme ini.
Sharansky sendiri memprediksi pada Juni lalu antara lima sampai enam ribu Yahudi disarankan untuk meninggalkan Prancis karena ulah militer Israel.
“Tidak pernah dalam sejarah negara Israel ada komunitas Yahudi di dunia bebas yang telah mengirimkan sebagian besar orang-orang Yahudi untuk Israel,” jelasnya.
Sharansky dikenal sebagai tokoh keagamaan yang antisemit sejak 1970an. Dia pernah menjadi simbol perjuangan Yahudi di Soviet untuk kemanusiaan.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini