REPUBLIKA.CO.ID, ARSAL -- Sejumlah pria bersenjata menculik seorang warga sipil Lebanon di Arsal, setelah sebulan lalu militan dari Suriah bentrok dengan tentara Libanon di kota perbatasan, Sabtu (13/9).
Penculikan itu terjadi seminggu setelah warga sipil lain diculik dan kemudian dibunuh oleh para militan, karena dituduh berkomplot dengan Hizbullah, yang telah mengerahkan ribuan tentara di Suriah bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Arsal menjadi tempat pertempuran sengit pada Agustus antara tentara Libanon melawan militan dari Al-Qaeda yang berafiliasi Al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pertempuran itu menewaskan 20 tentara Libanon, 16 warga sipil dan puluhan gerilyawan, yang menarik diri ke pegunungan Qalamun seberang perbatasan, menculik puluhan tentara Lebanon dan polisi.
Seperti diberitakan AFP, seorang petugas keamanan mengatakan penculikan tersebut terjadi pada Sabtu 913/9). "Orang-orang bersenjata saat fajar menculik Ahmad al-Hujeiri dari kota Arsal."
"Orang-orang bersenjata tak dikenal menculiknya karena ia tidak setuju dengan pandangan politik mereka," katanya.
Seorang pejabat di Arsal menegaskan penculikan itu, dan mengatakan Hujeiri dituduh "berkomplot dengan Hizbullah," ugkapnya.
Arsal adalah rumah bagi populasi Sunni mayoritas yang umumnya mendukung pemberontakan Suriah melawan Assad. Kota ini terletak di Bekaa, rumah bagi populasi Syiah mayoritas yang mendukung Hizbullah dan rezim Assad.