REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI--Keterpurukan Napoli pada awal musim ini semata karena ketidakberuntungan. Ini pandangan sang pelatih Rafael Benitez.
Napoli berada di peringkat 15 klasemen sementara Serie A dengan nilai tiga setelah menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan. I Partenopei juga tersingkir dari Liga Champions setelah dibungkam Athletic Bilbao.
Menurut Benitez, timnya telah tampil bagus. Ketidakberuntungan menggagalkan Napoli mencetak gol.
“Dalam hal tembakan, saya kira kami tim yang paling banyak melakukannya sejak musim bergulir," kata Benitez dalam konferensi pers jelang laga melawan Palermo seperti dikutip Football Italia, Selasa (23/9).
Ia mengatakan orang bisa menganalisa sebuah pertandingan dengan merasakannya, melihat hasil akhir, atau statistik.
"Tim yang melepaskan tembakan paling banyak di Serie A adalah Napoli, begitu juga dengan tim yang paling banyak menguasai bola di daerah lawan. Hasil akhir saja yang tidak kami harapkan, tapi saya kira kami bisa memiliki musim yang bagus," kata dia.
Eks pelatih Chelsea ini menyatakan timnya layak menang dalam dua laga yang berakhir dengan kekalahan. Saat dikalahkan Chievo 0-1, ia menegaskan Napoli semestinya bisa menang 4-0 bila Gonzalo Higuain mencetak gol lewat penalti.
Begitu pula saat takluk 0-1 dari Udinese. Sebuah sepakan Walter Gargano hanya menerpa tiang gawang Udinese.
"Saya marah atas laga itu karena kami kalah. Padahal saya 100 persen yakin kami pantas mendapatkan lebih," tegasnya.
Benitez membantah Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis gerah terhadap kinerjanya. Media-media Italia berspekulasi De Laurentiis tidak akan menawarkan perpanjangan kontrak kepada Benitez. Sebab sang pemilik tengah mendekati Roberto Mancini untuk memoles i Partenopei pada musim panas mendatang.
Ia menegaskan baru berbicara dengan De Laurentiis dan mengklaim bahwa sang presiden menaruh kepercayaan terhadapnya. Ia merujuk pengalamannya saat membesut Valencia. Ia sempat diragukan, namun setelah memenangkan La Liga, Benitez berada di sana selama tiga musim.
"Kuncinya adalah memiliki skuat dengan mindset yang tepat. Jika kami memenangkan satu pertandingan, itu akan mengubah semuanya. Jika kami tidak menang, kami harus melihat bagaimana kami bisa berbuat lebih baik," kata dia.