Kamis 25 Sep 2014 00:30 WIB

Jokowi Dijadwalkan Bertemu Kanselir Jerman di Australia

Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Australia November mendatang. Hal tersebut diungkapkan pejabat tinggi bank sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, di Jakarta, Rabu (25/9).

Anggota Badan Eksekutif Deutsche Bundesbank Andreas Dombret dalam lawatannya di Indonesia mengatakan pertemuan Jokowi-Merkel itu akan berlangsung pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Brisbane pada 15-16 November.

Dombret mengatakan Deutsche Bundesbank menyatakan siap melanjutkan kerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia dibawah presiden terpilih Jokowi.

"Kami sangat mempercayai Presiden Joko Widodo seperti yang sudah kami lakukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar anggota Badan Eksekutif Andreas Dombret di Kedutaan Besar Republik Federasi Jerman, Jakarta, Rabu (25/9).

Dombret menilai kepercayaan ini sangat penting berkaitan dengan hubungan baik Indonesia dan Jerman pada organisasi ekonomi internasional G-20.

"Indonesia dan Jerman adalah sesama anggota G-20 di mana kepercayaan menjadi hal penting untuk menjalin hubungan baik yang berkelanjutan satu sama lain," ujar Dombret.

Kedatangan Andreas Dombret ke Indonesia sendiri adalah untuk mempererat hubungan Bank Sentral Jerman dengan Bank Indonesia.

Ia melakukan pertemuan dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Deputi BI Perry Warjiyo, serta Menteri Keuangan Chatib Basri dalam lawatannya di Indonesia.

Selain untuk mempererat hubungan, dia mengaku tidak ada tujuan khusus yang dicanangkan dalan kunjungannya ke Indonesia.

"Tidak ada tujuan khusus berkaitan kedatangan saya. Kehadiran saya juga sebagai bentuk rasa hormat saya kepada Indonesia," lanjut dia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Andreas Dombret didampingi oleh perwakilan Deutsche Bundesbank untuk Asia Tenggara yaitu Patrick Hoffman.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement