REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kepolisian Queensland, Australia, menjamin akan menemukan pelaku vandalisme atas masjid milik komunitas muslim Indonesia di daerah Rocklea, Brisbane. Pelaku mencorat-coret masjid itu dengan kata-kata penghinaan, diperkirakan terjadi antara Selasa (23/9) malam - hingga Rabu (24/9) siang.
Menurut Inspektur Polisi Rob Graham, pelaku yang bertanggung jawab atas grafitti di dinding dekat pintu masuk masjid itu, "meninggalkan banyak jejak dan bukti".
Graham mengatakan, pelaku meninggalkan banyak bukti di lokasi, yang juga dilengkapi dengan perangkat closed circuit television (CCTV). "Kami optimistis bisa menemukan siapa kriminal yang tidak punya otak itu," jelasnya.
Ia mengatakan, "Kami tidak bicara tentang otak kejahatan. Sejumlah bukti berupa sidik jari di sekitar lokasi dan juga bukti DNA, pasti akan memberi petunjuk lebih lanjut."
"Selain itu, tempat ini dilengkapi begitu banyak kamera CCTV," tegas Graham. "Karena itu kampi optimistis bisa memastikan siapa pelaku kejahatan ini dalam waktu singkat."
Namun demikian, Inspetur Graham mengatakan masih tetap menunggu informasi dari siapa pun yang mengetahui pelaku vandalisme.
Ketua Komunitas Muslim Indonesia di Queensland, Hamid Mawardi menyambut baik langkah cepat pihak Kepolisian Queensland dalam menangani kasus ini. Mawardi mengaku tidak mengetahui sama sekali pelaku serangan vandalisme tersebut yang kemungkinan "hanya anak-anak".