REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bina Sarana Informatika bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) melakukan studi banding ke beberapa perguruan tinggi di Cina. Perjalanan dipimpin oleh ketua Aptisi Prof. Edy Suandi Hamid pada (13- 19/9) silam.
Beberapa perguruan tinggi yang disinggahi adalah Zhejiang University, Nanjing Xiaozhuang University dan Beijing Institute Of Technology. Negeri Tirai Bambu ini dipilih lantaran telah menjadi negara yang perkembangannya cukup pesat dalam 20 tahun terakhir hingga menjadi salah satu penggerak ekonomi dunia. Begitupun dengan kemajuan teknologi yang berkembang dengan cepat.
Selain melalukan studi banding kunjungan juga melakukan penjajakan MOU, pertukaran dosen atau mahasiswa, peluang beasiswa dan bentuk kerja sama lainnya. Tujuannya, tak lain demi memajukan perguruan tinggi swasta di Indonesia.
“Dengan melaksanakan kunjungan tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk bekerjasama diberbagai bidang keilmuan dengan ketiga perguruan tinggi di Tiongkok (Cina)”, ujar Naba selaku Direktur BSI.
Salah satu yang berhasil disepakati adalah ditandatanganinya MoU antara Beijing Institute Of Technology dengan Aptisi dimana perguruan tinggi BSI menjadi salah satunya. Kesepahaman itu tertuang melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama penelitian dan pertemuan ilmiah bersama, pertukaran informasi, publikasi dan materi untuk tujuan pendidikan.
“Dengan disepakatinya MOU ini, membuka peluang bagi mahasiswa kami untuk studi lanjut S2 di Beijing Institute Of Technology, Tiongkok (Cina). Selain itu membuka peluang bagi para dosen kami melanjutkan program doktoral (S3), serta memiliki kesempatan dapat bekerja sama melakukan penelitian bertaraf internasional. Sehingga keilmuan yang dimiliki dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan saat ini”, tutur Naba.
Beijing Institute Of Technology adalah universitas termuka di Beijing yang berfokus pada pendidikan dan penelitian. Dengan disiplin ilmu terdiri dari bidang teknik, ilmu pengetahuan, manajemen, humaniora, ekonomi, hukum, dan pedagogi. Beijing Institute Of Technology merupakan salah satu universitas di Cina pertama yang menjalankan sekolah pascasarjana dan menerima dana istimewa dari pemerintah setempat.
Universitas ini juga memiliki berbagai kerjasama dengan sembilan puluh lembaga pendidikan tinggi di 29 negara, serta lebih dari seratus perusahaan-perusahaan besar domestik dan internasional.