Selasa 12 Aug 2025 06:39 WIB

Mabesad Jelaskan Urgensi Pembentukan Kodam di 38 Provinsi

Presiden Prabowo meresmikan enam Kodam baru sehingga terbentuk 21 Kodam di Indonesia.

Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto telah meresmikan pembentukan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (10/8/2025). Berarti, saat ini, ada 21 Kodam di seluruh Indonesia dari total 38 provinsi se-Indonesia.

Dengan begitu, pembangunan kurang 17 Kodam lagi yang akan dibangun. Pembangunan Kodam baru akan melikuidasi Komando Resort Militer (Korem) di provinsi tersebut.

Baca Juga

"Untuk pengembangan organisasi, pembentukan Kodam baru, urgensi yang paling utama adalah berkaitan yang gelar dihadapkan dengan sistem atau doktrin pertahanan kita, yaitu Sishankamrata (Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta)," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Menurut Wahyu, pembangunan Kodam di setiap provinsi sesuai dengan doktrin pertahanan TNI AD. "Termasuk konsep pertahanan pulau-pulau besar. Sekarang, kita juga menganut slogan atau menganut prinsip, Trisula Nusantara. Bersama-sama (TNI) Darat, Laut, Udara. Jadi esensinya berkaitan dengan support, mendukung dari doktrin pertahanan kita dan konsep pertahanan yang kita miliki," ujarnya.

Dengan memiliki Kodam di setiap provnis, kata Wahyu, Kodam bisa segera bertindak jika terjadi ancaman di suatu daerah. Dengan rantai organisasi di setiap ibu kota provinsi, sambung dia, TNI AD memiliki kecepatan dalam memutuskan kebijakan yang berkaitan dengan isu pertahanan.

"Dengan konsep gelar yang merata, menyebar di seluruh wilayah Tanah Air, dihadapkan setiap bentuk ancaman yang terjadi di setiap wilayah atau di setiap jengkal wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, TNI Angkatan Darat sebagai salah satu komponen utama pertahanan negara itu bisa merespons dengan cepat. Karena berkaitan dengan hal itu, komponen pendukungnya banyak. Rantai komando, lalu berkaitan dengan pergeseran pasukan, belum kita bicara berkaitan dengan support logistik," ucap Wahyu.

Sehingga, apabila di setiap wilayah ada kompartemen strategis Kodam yang dapat berdiri sendiri dalam melaksanakan suatu operasi maka efektivitas dan kecepatan bisa diutamakan. Pun penanganan secara cepat bisa dikedepankan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement