REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Konsulat Jenderal RI Hong Kong Chalief Akbar mengimbau kepada Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Wilayah Administrasi Hong Kong agar menghindari lokasi unjuk rasa pro demokrasi.
"Kami sudah mengimbau kepada seluruh WNI untuk berhati-hati dan menjauhi lokasi unjuk rasa demi keamanan mereka," kata Chalief, Senin (29/9).
Chalief menambahkan, pihaknya akan senantiasa memantau perkembangan yang terjadi terkait aksi unjuk rasa pro demokrasi tersebut.
Aksi puluhan ribu pengunjuk rasa pro demokrasi terjadi sejak Jumat (27/9) lalu, menyusul keputusan Beijing untuk meniadakan pemilihan umum yang bebas di wilayah otonomi khusus Hong Kong pada 2017.
Para demonstran menerobos penjagaan dan pagar perimeter, untuk menyerbu gedung pemerintah utama Hong Kong. Para aktivis terus melancarkan aksinya hingga Minggu, dan mengancam menutup distrik keuangan melalui kampanye yang mereka sebut Occupy Central.
Hingga kini pihak kepolisian setempat telah menahan 78 orang sejak Jumat (27/9) malam, dan 34 orang luka-luka, pada aksi yang semakin memanas pada Minggu malam.
Komisioner Kepolisian Hong Kong Andy Tsang Wai-hung mengatakan pihaknya terus berupaya untuk tidak terjadi tindak kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, hingga tidak ada lagi korban.