Sabtu 04 Oct 2014 03:15 WIB

Kadin Kritik Pedas DPR, Ini Alasannya

Seorang pekerja merakit televisi di sebuah perusahaan di kawasan industri Cikarang. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Reno Esnir
Seorang pekerja merakit televisi di sebuah perusahaan di kawasan industri Cikarang. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B Sulisto, menyatakan pertarungan politik di tingkat elit saat ini mengkhawatirkan bagi perekonomian Indonesia. 

"Perebutan kekuasaan sekarang ini mengkawatirkan karena mengganggu stabilitas politik. Hal ini merugikan perekonomian kita," katanya Kamis (2/10) malam lalu, di hadapan media. 

"Maka kita menghimbau agar semua pihak memikirkan masalah yang lebih besar lagi, yaitu agar roda perekonomian kembali berjalan, arus investasi juga lancar," kata Suryo.

Menurut Suryo, di antara dampak yang terasa bagi dunia industri adalah ada sejumlah investor asing yang menunda investasinya. Mereka adalah para investor di bidang tambang dan pembangunan kawasan industri.

"Ada satu pihak yang menguasai parlemen itu hal biasa, bahkan terjadi di luar negeri termasyk di Amerika Serikat. Namun, kita berharap, persaingan ini berakhir dan kita pikirkan hal yang lebih besar lagi," ujar Suryo.

Suryo berjanji, Kadin akan menemui presiden terpilih, Joko "jokowi" Widodo. Kadin, katanya, akan memberi masukan kepada Jokowi. 

"Kami optimitik bisa, karena Pak Jokowi adalah ketua Kadin di Solo. Jadi kami masih ada ikatan emosional," kata Suryo.

Sementara wakil ketua umum Kadin, Yani Motik, mengingatkan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku hanya dalam hitungan bulan yaitu mulai 2015. Ia mengingatkan kasus  di Thailand.

"Kita diuntungkan oleh instabilitas di Thailand karena usaha seperti bidang otomotif beralih ke Indonesia. Kita juga tahu, Indonesia memiliki potensi pasar luar biasa, namun jangan sampai kondisi kita nantinya justru menjadi seperti Thailand," kata Yani. 

Yani menyebutkan perebutan kekuasaan di parlemen saat ini sebagai zero sum game. 

"Koalisi Merah Putih harus melihat kepentingan rakyat. Siapa pun pemenangnya, yang penting masyarakat harus diuntungkan," papar Yani. "Jangan sampai investasi mundur. Untuk semua pihak, saya berharap tidak gengsi untuk bekerja sama."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement