REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Bank Syariah Mandiri (BSM) menyerahkan bantuan sebesar Rp 100 juta kepada pengusaha kecil di wilayah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY).BSM berharap bantuan ini bisa mendorong kemampuan pengusaha UMKM di Yogya.
Hal itu dinyatakan Direktur Utama LAZNAS BSM, Ki Agus Tohir. Bantuan sendiri diserahkan kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda DIY, Didik Purwadi. Selanjutnya, Didik Purwadi meneruskan bantuan tersebut kepada Ketua Forum Corporate Social Responsibility (CSR) DIY, GKR Pembayun di Yogyakarta, Senin (6/10).
Dijelaskan Tohir, penyaluran bantuan CSR kepada pengusaha kecil di DIY ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan keuangan para pengusaha kecil. Sehingga dari yang tak bisa mendapat bantuan perbankan menjadi pengusaha yang bankable.
“Jadi untuk saudara-saudara kita yang belum bankable melalui pemberdayaan ekonomi bisa meningkat statusnya. Kami sangat senang bila bantuan ini akan diterima GKR Pembayun yang sekaligus sebagai Ketua Forum CSR DIY. Selain itu, BSM juga memiliki program lain yang bisa membantu masyarakat Yogyakarta,” kata Tohir.
Lebih lanjut Tohir mengatakan pihaknya baru pertama kali bekerjasama dengan Forum CSR DIY. Kerjasama ini dinilai menguntungkan bagi BSM sebab penyaluran dana CSR tersebut tepat sasaran.
Selain itu, bantuan melalui Forum CSR DIY ini juga bisa mengurangi bantuan ganda dari CSR perusahaan lain. “Forum CSR DIY memiliki data yang lengkap tentang pengusaha kecil yang membutuhkan dan belum mendapatkan bantuan CSR,” kata Tohir.
Sedang GKR Pembayun yang juga putri Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bantuan CSR dari BSM akan disalurkan kepada pengusaha kecil yang ada di Kecamatan Pengasih, Kecamatan Sentolo dan Kecamatan Kokap di Kabupaten Kulonprogo. “Di tiga kecamatan tersebut masih banyak pengusaha kecil yang membutuhkan bantuan. Seperti pedagang sayur, makanan kecil dan lain-lain,” kata GKR Pembayun.
Menurut Pembayun, bantuan tersebut akan diwujudkan pelatihan, pemberian modal dan pendampingan. Para pengusaha mikro akan mendapat pelatihan tentang manajemen, pengolahan makanan yang higienis, dan pendampingan agar dana bantuan tersebut bisa meningkatkan status pengusaha kecil menjadi bankable