Senin 06 Oct 2014 15:04 WIB

Pemerintah Klaim Kondisi Sistem Keuangan Masih Solid

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
 Menkeu Chatib Basri ,Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua DPD Irman Gusman saat launching desain baru yang pecahan Rp. 100.000 tahun emisi 2014 di Bank Indonesia, Jakarta,
Foto: Republika/Prayogi
Menkeu Chatib Basri ,Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua DPD Irman Gusman saat launching desain baru yang pecahan Rp. 100.000 tahun emisi 2014 di Bank Indonesia, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan otoritas moneter menyatakan kondisi stabilitas sistem keuangan pada triwulan III-2014 masih solid. Padahal Indonesia mengalami sentimen global dan domestik yang mempengaruhi fluktuasi pasar keuangan.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, hasil asesmen terhadap perkembangan makro ekonomi, fiskal, pasar keuangan dan sektor jasa keuangan pada triwulan III menunjukan situasi masih terkendali. "Masih dalam kontrol. Sejalan dengan apa yang diperkirakan," ujar Chatib dalam Konferensi Pers Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) terkait Perkembangan Sistem Keuangan Terkini, Senin (6/10).

Stabilitas sistem keuangan ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Pergerakan nilai tukar rupiah, pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) cukup berfluktuasi mengikuti dinamika perekonomian global maupun domestik.

Sentimen global berasal dari rencana the Fed menaikan Fed Funds Rate yang lebih cepat dari perkiraan. Sentimen global juga berasal dari perlambatan perekonomian Tiongkok dan gejolak di Ukraina dan Timur Tengah dan perlambatan harga komoditas. "Perlu dilakukan langkah-langkah reformasi struktural agar isu defisit transaksi berjalan dapat diatasi," ujarnya.

Sedangkan dari sisi domestik, sentimen pasar dipengaruhi rencana kenaikan harga BBM dan respons investor terhadap dinamika politik dalam negeri, khususnya terkait UU Pilkada. Pelemahan kurs tersebut berpotensi pada membesarnya defisit fiskal. Chatib mengatakan, defisit fiskal akan terus dijaga pada level 2,4 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement