Senin 28 Jul 2025 21:59 WIB

Fenomena Rojali dan Rohana, Celios: Masyarakat Butuh Hiburan Murah

Fenomena ini juga dipengaruhi perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja.

Rep: Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Fenomena
Foto: MgRoL159
Fenomena

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai maraknya fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) merupakan sinyal turunnya daya beli akibat penurunan pendapatan masyarakat. Huda menyebut banyak masyarakat tetap membutuhkan hiburan meski secara finansial sedang tertekan. 

"Hiburan paling murah bagi masyarakat saat ini adalah jalan-jalan (ke mal) tanpa membeli," ujar Huda saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (28/7/2025).

 

Menurut Huda, fenomena ini juga dipengaruhi perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja, terutama dengan makin kuatnya preferensi terhadap platform daring. Huda menyampaikan masyarakat cenderung membeli barang secara online (daring) karena harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan toko fisik. 

 

"Jadi ada faktor perbedaan harga di online dan offline commerce yang memengaruhi keputusan masyarakat dalam membeli barang," ucap Huda. 

 

Huda menyebut program diskon belanja yang digulirkan pemerintah belum cukup kuat untuk membangkitkan daya beli, terutama di kalangan rentan. Huda menilai pendapatan yang menurun membuat sebagian besar masyarakat tak mampu berbelanja meskipun ada insentif harga. 

 

"Ketika pendapatan masyarakat turun maka mereka tidak mampu untuk beli barang," lanjut Huda. 

 

Sebagai solusi jangka panjang, Huda mendorong adanya peningkatan pendapatan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan inklusif. Menurut Huda, banyak dari kelompok Rojali dan Rohana sebenarnya merupakan pengangguran yang tidak punya cukup daya beli. 

 

"Maka harus ada dorongan dari sisi demand dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, salah satunya lewat penyediaan lapangan kerja yang luas," kata Huda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement