REPUBLIKA.CO.ID, KOBANE -- Kelompok militan ISIS berhasil merebut kota penting di perbatasan Turki dan Suriah. Kelompok ini juga terlibat baku tembak dengan pasukan Kurdi Suriah di sepanjang jalan di perbatasan itu.
ISIS memasuki wilayah timur dan mengibarkan bendera hitam mereka di atas bangunan tinggi. Ratusan orang dilaporkan telah mengungsi ke perbatasan Turki akibat pergerakan kelompok ekstrim ini. Lebih dari 160 ribu warga Suriah tercatat telah menyelamatkan diri.
Dengan menguasai Kobane yang telah dikepung selama tiga pekan, ISIS memiliki kendali yang sangat luas di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah. Asya Abdullah, politisi senior Kurdi, mengatakan pertempuran kini tengah terjadi di tiga wilayah.
"Ada pertempuran di jalan Kobane saat ini. Masih terdapat ribuan warga sipil yang berada di kota itu dan ISIS menggunakan senjata berat. Jika mereka tidak dihentikan sekarang, maka akan ada pembunuhan massal," jelasnya, seperti dilansir dari BBC.
"Mereka telah mengepung kami hampir dari tiap sisi menggunakan tank mereka. Mereka juga telah menembaki kota tersebut dengan senjata berat. Pasukan Kurdi masih bertahan sebisa mungkin dengan senjata yang terbatas," tambahnya.
Sementara itu, juru bicara Kurdi di Kobane, Mustafa Bali, mengatakan dua ribu warga sipil telah dievakuasi pada Senin dan semua warga sipil telah diperintahkan untuk meninggalkan wilayah itu.
Sebelumnya, Pusat Komando AS membenarkan terjadinya serangan udara terbaru yang dilakukan oleh pasukan AS. Serangan ini menghancurkan dua lokasi pertempuran ISIS di selatan Kobane. Namun, Abdullah menyebut serangan ini tak efektif.
"ISIS memiliki senjata berat dan tank, itulah mengapa pertahanan kami terbatas dan kami butuh serangan udara lebih lanjut," katanya.