Selasa 07 Oct 2014 14:04 WIB

Myanmar Bebaskan 3.000 Tahanan Politik

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Myanmar
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Pemerintah Myanmar mengumumkan, telah membebaskan lebih dari 3.000 tahanan. Presiden Thein Sein mengatakan, telah mengampuni mereka demi perdamaian dan stabilitas.

Koresponden BBC Myanmar mengatakan, indikasi awal menujukkan bahwa beberapa dari tahanan yang dibebaskan merupakan mantan perwira intelijen militer. Sebagian besar tahanan politik di Myanmar dibebaskan sebagai bagian dari proses reformasi.

Kelompok hak asasi manusia memperkirakan ratusan lainnya masih ditahan. Presiden Thein Sein, yang merebut kekuasaan pada 2010, berjanji untuk membebaskan semua tahanan politik.

Kebanyakan dari mereka yang akan dibebaskan dalam kelompok terbaru ini, diperkirakan hanya melakukan kejahatan ringan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement