Rabu 08 Oct 2014 09:23 WIB

Iran Kecam Sikap Pasif Dunia terhadap Kobane Suriah

Perang Saudara Suriah
Foto: AP
Perang Saudara Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran Selasa mengecam "sikap pasif masyarakat internasional" mengenai kota perbatasan Suriah terkepung Kobane dan mengatakan dunia harus membantu Presiden Bashar al-Assad dalam menghadapi "teroris".

Komentar oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkhan, itu muncul tak lama setelah presiden Turki mengatakan Kobane berada di ambang jatuh ke tangan gerilyawan garis keras yang berjuang untuk kelompok Negara Islam (IS/ISIS).

Ada "kebutuhan untuk mendukung perjuangan pemerintah Suriah terhadap teroris", katanya, menurut kantor berita resmi IRNA.

Afkhan memperingatkan bencana kemanusiaan di Kobane dan mengatakan Iran mengirimkan bantuan untuk mencoba meringankan situasi "mengerikan" bagi orang-orang di sana.

Tetapi sambutannya menggarisbawahi jurang antara Iran dan Barat atas Suriah - Teheran mendukung Bashar, sementara Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya menuntut perubahan rezim di Damaskus.

Dalam menghadapi serangan IS di Kobane, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan operasi darat di sana untuk membantu pasukan Kurdi mengalahkan para pejuang.

Tetapi situasi dibuat lebih rumit oleh oposisi Erdogan terhadap Rezim Bashar; Turki telah mendukung kelompok pemberontak dalam melawan pemimpin Suriah itu dan mendesak lebih lanjut bagi mereka yang menentang pemerintahannya.

"Bulan telah berlalu tetapi tidak ada hasil yang telah dicapai. Kobane akan jatuh," kata Erdogan kepada khalayak terutama terdiri para pengungsi Suriah di kota timur Gaziantep, Selasa.

"Saya mengatakan kepada Barat - menjatuhkan bom dari udara tidak akan memberikan solusi," tambahnya, disambut sorak-sorai massa.

Parlemen Turki pekan lalu memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk melakukan tindakan militer terhadap IS, tetapi belum ada rencana untuk melakukan operasi semacam itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement