REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Metode dakwah tanpa kekerasan diteruskan oleh Wali Songo di Indonesia dengan cara mengakomodir budaya lokal patut ditiru di masa kini.
“Wali Songo, tidak melihat hitam putih dalam berdakwah,” Ketua Umum Rabithah Alawiyah Sayyid Zen Umar bin Smith, Sabtu (11/10).
Mereka tidak langsung menjustifikasi haram, bid’ah dan lainnya, terhadap apa yang dilakukan masyarakat yang telah menjadi adat istiadatnya sejak lama. Pemahaman terhadap budaya lokal ini dijadikan cara untuk berdakwah tanpa menggunakan kekerasan.
Ketika melihat banyak penduduk lokal yang mayoritas masih beragama lain dengan dengan berbagai macam adat istiadatnya, mereka masuk melalui jalur budaya. Cara dakwah seperti itu terbukti efektif.
Zen melanjutkan, cara dakwah yang dilakukan oleh Wali Songo di Nusantara memberi bukti otentik efektifitas berdakwah dengan mengakomodir adat masyarakat setempat.
“Bandingkan dengan di Spanyol yang penyebaran Islamnya dengan cara kekerasan, ada sisanya,nggak? Habis,” ujarnya.