REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (komdis) PSSI menjatuhkan hukuman larangan satu kali pertandingan tanpa penonton buat PSS Sleman. Hukuman ini diberikan setelah PSSI menemukan bukti adanya penyerangan bus suporter PSCS Cilacap yang dilakukan oleh suporter PSS Sleman.
Hinca Panjaitan, ketua komdis PSSI, mengatakan hukuman laga tanpa penonton itu harus digelar di luar home base PSS Sleman dengan jarak minimal 100 km.
"Ini bukan kali pertama, suporter yang bikin ulah maka klub yang menanggung sanksinya,'' kata Hinca kepada ROL di Jakarta, Rabu (15/10).
Hinca mengatakan sanksi semacam ini pernah juga diberikan kepada PSCS Cilacap. Hukuman itu dijatuhkan pada saat suporter PSCS membuat ulah ketika timnya menjamu Persis Solo. ''Ini menjadi sebuah pelajaran,'' ujarnya.
Sanksi ini akan efektif berlaku saat PSS menjamu Persiwa Wamena, Sabtu (18/10). Untuk venue pertandingan sendiri harus ditentukan oleh PSSI, dan saat ini masih dibahas lagi oleh PT Liga Indonesia.
Hinca mengatakan saat ini pihak kepolisian sudah mengetahui pelaku penyerangan bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS. Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 11 pelaku yang berhasil ditangkap Kepolisian Sleman. ''Yang mengangetkan kami ternyata dari ke 11 suporter BCS itu, salah satunya masih di bawah umur.''
Komdis berharap kejadian ini tidak terulang kembali, di pertandingan lain. Kemudian hukuman yang dijatuhkan kepada klub, diharapkan mampu membuat jera para suporter yang membuat onar. "Kalau begini kan, kasihan klub mereka. Lagi pula mereka dan orang banyak yang rugi, gak bisa nonton dan mendukung secara langsung," ujar Hinca.