Kamis 16 Oct 2014 09:20 WIB

Putin: Sanksi AS Malah Ganggu Stabilitas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Vladimir Putin
Foto: EPA/Alexander Zemlianichenko
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden Rusia Rusia Vladimir Putin memperingatkan Gedung Putih bahwa sanksi terkait krisis Ukraina dapat mengancam stabilitas global. Ia telah bertemu dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko di Milan untuk mendiskusikan beberapa isu termasuk krisis dan penyediaan gas.

Putin mengatakan sanksi yang diberikan AS dan Uni Eropa terhadap Moskow hanya menghalangi langkah perdamaian. ''Kami harap semua kawan sadar bahwa memeras Rusia hanya akan mengganggu stabilitas,'' kata dia, seperti dikutip Reuters. Putin mengaku pihaknya siap mengembangkan kerjasama konstruktif.

Hubungan Washington dan Moskow memang mendingin pasca aneksasi Rusia terhadap semenanjung Krimea. Barat menuduh Rusia memanas-manasi dan mempersenjatai pasukan pro Rusia di Ukraina timur. Sementara Rusia menuduh Barat ada di balik penghapusan presiden pro-Rusia sebelum Poroshenko di Ukraina.

Pascakejadian, Moskow diberondong sanksi dalam berbagai bidang termasuk ekonomi. ''Upaya menekan Rusia dengan pembatasan-pembatasan tidak akan membawa kita menuju resolusi,'' kata Putin dalam kunjungannya ke Belgrade, Kamis (16/10).

Uni Eropa baru-baru ini memperkenalkan sanksi baru tak lama setelah kesepakatan gencatan senjata dicapai bulan lalu. Namun, gencatan senjata telah dilanggar berulang kali. Barat mengatakan pembicaraan yang melibatkan Rusia, Ukraina, separatis dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa pengawas tidak dilaksanakan sepenuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement