REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden Rusia Rusia Vladimir Putin memperingatkan Gedung Putih bahwa sanksi terkait krisis Ukraina dapat mengancam stabilitas global. Ia telah bertemu dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko di Milan untuk mendiskusikan beberapa isu termasuk krisis dan penyediaan gas.
Putin mengatakan sanksi yang diberikan AS dan Uni Eropa terhadap Moskow hanya menghalangi langkah perdamaian. ''Kami harap semua kawan sadar bahwa memeras Rusia hanya akan mengganggu stabilitas,'' kata dia, seperti dikutip Reuters. Putin mengaku pihaknya siap mengembangkan kerjasama konstruktif.
Hubungan Washington dan Moskow memang mendingin pasca aneksasi Rusia terhadap semenanjung Krimea. Barat menuduh Rusia memanas-manasi dan mempersenjatai pasukan pro Rusia di Ukraina timur. Sementara Rusia menuduh Barat ada di balik penghapusan presiden pro-Rusia sebelum Poroshenko di Ukraina.
Pascakejadian, Moskow diberondong sanksi dalam berbagai bidang termasuk ekonomi. ''Upaya menekan Rusia dengan pembatasan-pembatasan tidak akan membawa kita menuju resolusi,'' kata Putin dalam kunjungannya ke Belgrade, Kamis (16/10).
Uni Eropa baru-baru ini memperkenalkan sanksi baru tak lama setelah kesepakatan gencatan senjata dicapai bulan lalu. Namun, gencatan senjata telah dilanggar berulang kali. Barat mengatakan pembicaraan yang melibatkan Rusia, Ukraina, separatis dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa pengawas tidak dilaksanakan sepenuhnya.