REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying mengatakan siap berbicara dengan pemimpin gerakan prodemokrasi mahasiswa.
Leung mengatakan para pejabat telah bernegosiasi dengan mahasiswa melalui perantara selama beberapa hari belakangan. Dia berharap pembicaraann dengan mahasiswa bisa dimulai pekan depan.
"Selama beberapa hari terakhir, sejumlah pejabat telah berbicara dengan Hong Kong Federation of Students. Kami berharap kedua pihak bisa bertemu secara resmi sesegera mungkin," kata Leung kepada wartawan, Kamis (16/10).
Pengumuman tersebut merupakan terobosan setelah bentrokan antara polisi dan mahasiswa. Pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa itu sempat marah karena pemerintah membatalkan pembicaraan dengan mahasiswa pekan lalu.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda Cina berencana terlibat langsung untuk membubarkan demonstrasi menuntut reformasi itu.