REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menyerahkan masalah pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma kepada Presiden baru terpilih, Joko Widodo. Pasalnya, mantan Gubernur DKI itu dinilai akan membuat keputusan yang paling terbaik untuk Indonesia.
Ketua bidang Penerbangan tak Berjadwal INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, Bandara Halim Perdanakusuma dimiliki oleh pemerintah dan menjadi markas Angkatan Udara Republik Indonesia. ''Saya rasa sulit kalau maskapai harus bersamaan dengan AURI,'' kata dia kepada ROL, Kamis (16/10) malam.
Menurut Denon, bukan pertama kali suatu Bandara di Indonesia dimiliki oleh pihak swasta. Namun, Bandara Halim digunakan untuk kegiatan militer. Alhasil, ketahanan nasional menjadi isu utamanya.
Dia menilai, Jokowi pasti akan mengambil keputusan yang tepat demi kepentingan yang lebih besar. Artinya, tidak akan menguntungkan satu pihak semata.
Denon mengaku tidak bisa memprediksi efek domino pengelolaan Bandara Halim oleh Lion Group terhadap penerbangan tak berjadwal atau pesawat charter.