Jumat 17 Oct 2014 07:15 WIB

Ustaz Peduli AIDS

Rep: Riga Iman/ Red: Julkifli Marbun
AIDS
AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Timan Sutiman, Ketua Ustaz Peduli AIDS Kabupaten Sukabumi

AIDS merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Namun, berkaca pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa tidak ada satu pun penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Sehingga, kalau kita berusaha maka diharapkan ditemukan obatnya suatu hari nanti. Semua itu memerlukan proses yang panjang untuk mewujudkannya.

Peran ulama di sini yakni mengenai pemahaman AIDS di tengah masyarakat. Hal ini khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran AIDS. Pertama, meminta warga terutama umat Islam agar menjauhi perbuatan zinah yang merupakan salah satu dosa besar.

Terlebih, saat ini penyebaran HIV/AIDS saat ini kebanyakan ditularkan melalui transmisi atau hubungan seksual. Harapanya, warga dapat menjalankan hubungan seks yang sehat antara suami-istri dan menghindari melakukannya dengan yang bukan pasangan.

Selain itu umat Islam juga diharapkan menghindari pergaulan bebas yang biasanya merebak di kalangan usia muda. Tindakan tersebut juga mengarah pada perbuatan zinah. Jika bisa menghindari perbuatan zinah, maka potensi terkena HIV/AIDS akan berkurang.

Ustad juga berperan dalam memberikan perhatian terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Dalam artian memahamkan warga agar tidak mengucilkan mereka. Pasalnya, mereka juga merupakan manusia yang harus mendapatkan perlakuan yang baik. Di samping itu umat Islam juga dilarang untuk menyakiti orang lain.

Hal ini dikarenakan ada ibu rumah tangga (IRT) dan balita yang tertular HIV/AIDS. Khusus, IRT ditularkan oleh suaminya yang kemungkinan pecandu narkoba jarum suntik maupun suami yang sering ke tempat wanita pekerja seksual (WPS). Sementara balita ditularkan melalui air susu ibu (ASI) dari ibu yang positif HIV.

Kehadiran ustad peduli AIDS (UPA) di daerah diharapkan semakin memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Para ustad ini sebelumnya telah mendapatkan pemahaman yang benar mengenai HIV/AIDS dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Termasuk di antaranya mengenai cara penularan dan upaya pencegahannya. Sehingga ke depan, para ulama dapat memahamkan warga agar lebih mewaspadai penyebaran HIV/AIDS.

Target yang ingin dicapai adalah penyebaran HIV/AIDS di daerah dapat ditekan semaksimal mungkin. Di mana, masyarakat akan semakin sadar untuk menjauhi segala tindakan yang berpotensi terkena HIV/AIDS.

Penanganan HIV/AIDS ini juga memerlukan kerjasama yang sinergis antara semua elemen masyarakat baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli AIDS, ulama, media, relawan, dan pihak terkait lainnya. Jika kondisi tersebut bisa terwujud maka upaya penanganan HIV/AIDS akan semakin baik dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement