REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pemain yang baru datang dengan stastus pinjaman ke AC Milan, Marco van Ginkel, mengakui bahwa klub yang bermarkas di San Siro itu sudah mengikutinya untuk waktu yang cukup lama. Seperti dikutip dari Football Italia, Jumat (17/10), van Ginkel bergerak dari Stamford Bridge ke Italia dalam bursa transfer musim panas lalu.
Meskipun belum ada opsi untuk mengganti menjadi permanen, namun ia senang bisa membela Rossoneri. "Milan adalah klub besar. Tahun lalu mereka finis di urutan kedelapan, akan tetapi mereka tidak akan mengulangi hal itu dan terus mencoba bangkit," kata van Ginkel.
"Klub ini telah sering memenangkan kejuaraan besar, di kamp latihan selalu banyak fans yang datang dan meminta tanda tangan, hal itu sangat bagus untuk berada di sini."
Dia mengaku cukup pusing berada dengan rekan-rekannya. Itu lantaran pemain asal Belanda tersebut terkendala bahasa. "Hampir semua orang berbicara bahasa Italia di sini. Pelatih nyaris tidak berbicara bahasa Inggris, saya mengambil pelajaran Italia dan memahami lebih dan lebih, tapi itu tentu sangat sulit, dan saya tidak lama di sini."
Dia melanjutkan, "Milan tertarik kepada saya untuk waktu yang lama dan mereka ingin membeli saya dari Chelsea, mereka mengikuti saya ketika saya bermain di Vitesse dan selama kejuaraan Piala Eropa U-21 melawan Italia, saya merasakan mereka terus memantau saya."