REPUBLIKA.CO.ID, KHIMKI -- Keinginan pelatih Manuel Pellegrini agar Manchester City bisa meraih kemenangan perdana di ajang Liga Champions kembali harus buyar. Bermain di Arena Khimki, Rabu (22/10) dini hari WIB, the Citizens hanya mampu membawa pulang satu poin, setelah imbang 2-2 oleh CSKA Moskow.
Dengan hasil tersebut, City pun hanya mampu bertengger di posisi ketiga dengan torehan dua poin di bawah Bayern Muenchen dan AS Roma. Melihat hasil itu, Pellegrini cukup kecewa berat atas kinerja penggawa City, khususnya pada paruh kedua.
Dia melihat skuat asuhannya terlalu memberikan banyak ruang geraksehingga para pemain CSKA berhasil menekan. "Babak kedua kita tidak mempunyai ruang. Dan kita tidak mengalirkan bola dengan baik layaknya pada babak pertama. Ini merupakan kesalahan besar," ungkap Pellgerini dikutip dari laman resmi klub.
Memang dalam pertandingan tersebut, City berhasil menguasai jalannya laga hingga 57 persen. Hasilnya Manchester Biru mampu mencetak gol melalui Sergio Aguero dan James Milner untuk menutup paruh pertama dengan keunggulan 2-0. Sayang memasuki 45 menit kedua, CSKA berhasil mengendalikan pertandingan.
Beberapa peluang emas pun mampu mereka ciptakan. Dan kebuntuan terpecah melalui striker Seydou Doumbia. Tak cukup sekali, Doumbia menjadi aktor utama karena gol kedua CSKA bermula dari akselerasi dia. Berada di dalam kotak penalti, bek City Aleksander Kolarov harus menjatuhkan Doumbia yang berakhir pada titik putih bagi CKSA.
Bibras Natcho yang mengambil tendangan tersebut sukses mengecoh kiper Joe Hart untuk skor berakhir 2-2 sampai peluit panjang ditiupkan. Sementara itu, kapten City Vincent Kompany lebih kesal karena timnya merasa tercurangi.
Pasalnya, laga tersebut sebenarnya tidak boleh dihadiri penonton pasca sanksi dari UEFA atas CSKA. Namun nyatanya terdapat ratusan penonton CSKA yang datang dan dibiarkan menonton pertandingan. "Seharusnya laga ini tanpa penonton. Tapi, ada lebih dari 500 suporter CSKA Moskow yang hadir di tribun," ujar Kompany dilansir Sky Sports.