Rabu 22 Oct 2014 16:46 WIB

Ini Peran Ponpes Al-Qur’aniyah Hadapi Kenakalan Remaja di Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Agung Sasongko
Para santri tengah membaca Alquran
Foto: Antara
Para santri tengah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kesulitan ekonomi akibat sempitnya lapangan pekerjaan, membuat banyak masyarakat di Kabupaten Indramayu berbondong-bondong pergi ke luar negeri untuk bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Namun konsekuensinya, mereka harus meninggalkan anak-anak mereka dalam waktu bertahun-tahun.

Padahal, anak-anak, terutama yang masih dalam tahap perkembangan, membutuhkan didikan dari orang tua. Ketiadaan sosok orang tua, akhirnya membuat anak mudah terpengaruh hal-hal buruk yang ada di lingkungan mereka.

 

Hal itu seperti yang terjadi di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Tak bisa dipungkiri, daerah tersebut memang dikenal sebagai salah satu daerah yang tingkat kriminalitasnya cukup tinggi. Seperti misalnya, pencurian dan pembegalan.

 

‘’Anak-anak muda yang kekurangan bimbingan dan didikan agama dari orang tuanya, akhirnya mudah terbawa pergaulan yang buruk,’’ ujar Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah, KH Ahmad Zuhri Ainani, Rabu (22/10).

 

Zuhri mengatakan, untuk meminimalisasi masalah tersebut, pihaknya bersama-sama dengan aparat Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, gencar melakukan razia, terutama saat malam hari. Anak-anak muda yang kedapatan keluyuran, diperintahkan untuk pulang. Jika tidak, diancam akan dibawa ke kantor polisi.

 

‘’Alhamdulillah sekarang mulai aman. Sepeda motor yang diparkir di luar rumah, juga mulai aman (tidak dicuri),’’ tutur Zuhri.

 

Tak hanya itu, tambah Zuhri, pihaknya juga berupaya agar para orang tua yang menjadi TKI, bersedia menitipkan anak-anaknya untuk dididik di pesantren. Dengan demikian, akhlak dan moral anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya itu dapat terjaga dengan didikan agama di pesantren. Begitu pula dengan anak-anak terlantar maupun yatim piatu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement