Rabu 29 Oct 2014 14:14 WIB

Singapura Perkuat Perbatasan dengan Balon Udara Ala Israel

Singapura
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Satu sistem pengawasan baru, disebut sebagai Sistem Aerostat, akan mulai digunakan di atas Singapura awal tahun depan, menurut laporan Channel NewsAsia Selasa, mengutip Menteri Pertahanan Ng Eng Hen.

Sistem yang menggunakan balon dan dilengkapi radar ini pernah digunakan Israel dalam memantau Jalur Gaza.

Milik Singapura dapta mendeteksi ancaman sejauh 200 km, dan akan melengkapi rangkaian radar Angkatan Udara negara-kota itu serta radar berbasis darat untuk melakukan pemeriksaan udara dan kelautan lebih komprehensif.

Ng mengatakan dalam upacara penghargaan Hari Produktivitas dan Inovasi dalam Upaya Harian (PRIDE) bahwa hal itu dilakukan karena Singapura telah melihat peningkatan jumlah bangunan bertingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, dan sistem radar berbasis darat dapat "hanya beroperasi di atas bangunan bertingkat tinggi saja."

Ia juga menambahkan bahwa sistem akan menghemat Angkatan Bersenjata Singapura hingga 30 juta dolar Singapura (24 juta dolar AS) dalam biaya operasional setiap tahun.

Sistem, yang membutuhkan delapan anggota awak darat untuk beroperasinya, dapat ditempatkan di ketinggian 600 meter, dan akan ada langkah-langkah untuk memastikan Aerostat tidak akan mengganggu pesawat terbang, kata laporan itu.

"Bagi pulau-negara kecil seperti Singapura, pengawasan dan peringatan dini untuk memberikan waktu reaksi yang cukup guna merespon akan selalu menjadi sebuah tantangan, tetapi Aerostat akan meningkatkan kemampuan pengawasan kami secara signifikan," kata Ng.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement